Bagi Anda yang gemar bermain media sosial, pasti sudah tidak asing dengan kata “influencer”.
Seseorang yang banyak dilihat sebagai selebriti media sosial dengan jumlah followers alias pengikut yang banyak karena konten-kontennya sangat asyik untuk disimak.
Nah, bagi para pemilik bisnis, mungkin Anda mempunyai pandangan yang berbeda soal apa itu influencer.
Dimana influencer bukan semata-mata seorang selebriti, melainkan seseorang yang memiliki pengaruh besar untuk menggerakkan pasar.
Artikel kali ini akan mengajak Anda sebagai pemilik bisnis untuk mengenal apa itu influencer dengan lebih dekat.
Selain itu, kami juga akan mengajak Anda menilik bagaimana cara memilih influencer yang tepat dengan bisnis yang Anda jalani.
Apa Itu Influencer?
Influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh besar terhadap opini dan keputusan masyarakat mengenai berbagai hal, mulai dari gaya hidup, gaya parenting, gaya berpakaian, skincare routine, dan lain sebagainya melalui sosial media.
Kemampuan yang besar dalam memberikan pengaruh tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh para pemilik bisnis untuk mendukung proses promosi.
Sehingga, muncullah yang disebut sebagai influencer marketing.
Influencer Marketing
Influencer marketing adalah salah satu strategi pemasaran dimana perusahaan bekerja sama untuk meningkatkan brand awareness dan konversi produk atau jasa yang ditawarkan.
Influencer dipilih karena mereka sudah memenangkan kepercayaan masyarakat yang dibangun melalui audiens dan fanbase yang sangat kuat.
Sehingga, apapun yang dilakukan atau dikenakan oleh influencer kemungkinan besar akan ditirukan oleh para followers-nya.
Terlebih lagi, seorang influencer umumnya sudah memiliki niche-nya masing-masing.
Seperti Jerome Polin di bidang pendidikan, Tasya Farasya di bidang make up dan skincare, Ayla Dimitri di bidang fashion, dan masih banyak lagi.
Nah, niche yang sudah terkategori tersebut membuat perusahaan lebih mudah dalam menembak target market yang dibutuhkan.
Bentuk dari promosi yang dilakukan oleh influencer umumnya berbentuk endorsement di berbagai platform media sosial.
Perbedaan Influencer dengan KOL
Pada kehidupan sehari-hari, sering ada miskonsepsi dimana influencer disamakan dengan KOL (Key Opinion leader).
Seorang influencer merupakan sosok yang fokus membangun personal branding dan karier di media sosial dengan tujuan utama untuk mendapatkan endorsement sebagai penghasilan utama..
Sedangkan seorang KOL membangun personal branding dan karier mereka diberbagai bidang lain, tidak hanya di media sosial.
Contohnya adalah Maudy Ayunda yang berkarir sebagai seorang aktris, penyanyi, presenter, bahkan hingga juru bicara pemerintahan namun tetap aktif membangun dan berinteraksi dengan penggemarnya melalui media sosial.
Sehingga fokus utama Maudy Ayunda bukanlah mendapatkan endorsement, namun bukan berarti ia tidak mau melakukan endorsement sama sekali.
Mengapa Marketing Influencer Penting?
Mungkin masih ada beberapa pemilik bisnis yang masih dalam proses mempertimbangkan, apakah mereka akan menggunakan jasa seorang influencer atau tidak dalam menjalankan bisnisnya.
Untuk itu, kami paparkan beberapa keuntungan bekerjasama dengan seorang influencer untuk bisnis Anda:
- Membangun brand awareness dengan lebih cepat.
- Menumbuhkan kepercayaan market terhadap produk.
- Pendekatan kepada target audiens lebih cepat.
- Meningkatkan jumlah konversi.
Jenis-Jenis Influencer
Ada beberapa jenis influencer dibedakan menurut jumlah follower dan media sosial yang digunakan.
Untuk yang dibedakan menurut jumlah followernya, influencer terbagi ke dalam 3 jenis yang berbeda, yaitu:
1. Micro Influencer
Micro influencer umumnya memiliki follower kurang-lebih sejumlah 10 ribu orang.
Namun, jumlah follower yang sedikit bukan berarti tidak akan memberikan dampak pada brand Anda.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Keller Fay Group, 82% konsumen cenderung melakukan pembelian berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh micro influencer.
2. Macro Influencer
Macro influencer umumnya memiliki lebih dari 100 ribu follower.
Dengan jumlah followers yang cukup banyak, brand yang menggunakan jasa influencer macro bisa mendapatkan citra yang lebih eksklusif.
3. Premium Influencer
Premium influencer memiliki jumlah follower hingga jutaan. Apabila di platform media sosial media Instagram, influencer premium umumnya telah terverifikasi.
Disamping nama akun IG, akan terpampang simbol Centang Biru yang berarti sebuah akun sudah dikonfirmasi sebagai kehadiran otentik dari publik figur terkenal.
Selanjutnya, ada dua jenis influencer yang dibedakan menurut platform media sosialnya:
4. Selebgram
Selebgram adalah seorang influencer yang aktif di Instagram untuk membangun personal branding dan melakukan endorsement.
Contoh dari selebgram yang sering menerima endorsement besar adalah Rachel Venya, Ria Ricis, dan Keanu Agl.
5. YouTuber
Youtuber adalah seorang influencer yang aktif mengunggah berbagai video menarik di platform sosial media YouTube untuk melakukan endorsement.
Salah satu contohnya adalah David GadgetIn dan Jerome Polin.
6. Blogger
Blogger adalah influencer yang menggunakan blog untuk menyampaikan opini atau endorsementnya terhadap suatu produk atau jasa.
Ia akan membuat artikel dan mencantumkan kata kunci yang ditargetkan oleh pihak endorser serta mencantumkan URL ke halaman website resmi perusahaan.
Cara Memilih Influencer
Apabila sudah sampai di bab ini, berarti Anda sudah sangat mengerti apa itu influencer hingga jenis-jenisnya.
Sekarang kami akan mengajak Anda untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk memilih influencer bagi bisnis Anda.
1. Memilih influencer yang sesuai dengan produk.
Apabila Anda ingin mempromosikan lembaga belajar, ada baiknya Anda lebih memilih Jerome Polin daripada Ria Ricis.
2. Menyesuaikan dengan dana perusahaan.
Apabila dana perusahaan terbatas, jangan memaksakan diri untuk bekerja sama dengan influencer premium yang tarifnya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
3. Memilih influencer yang sesuai dengan segmentasi target market Anda.
Apabila target market Anda perempuan berusia antara 18-25 tahun, ada baiknya Anda memilih influencer yang populer di kalangan umur tersebut.
4. Pastikan influencer memiliki reputasi yang baik.
Apapun jenis influencer-nya, pastikan ia memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat. Sehingga, brand Anda ikut terangkat kredibilitasnya.
5. Perhatikan tingkat engagement influencer.
Jangan hanya jumlah follower yang diperhatikan, Anda harus memperhatikan tingkat engagement nfluencer yang akan diajak bekerjasama.
Sebab jumlah engagement yang tinggi sangat berpengaruh terhadap efektifitas promosi yang sedang dijalankan.
Nah, sekarang Anda sudah benar-benar memahami bukan apa itu influencer dan bagaimana cara memilih influencer yang tepat bagi bisnis Anda.
Sekarang saatnya untuk memasuki level baru dalam berbisnis bersama dengan influencer kepercayaan Anda!